Senin, 05 September 2011 0 komentar

Pagi Ramadhan


10 Ramadhan 1433 H
Rabu, 10 August 2011
Pagi Ramadhan….
Angin Ramadhan baru kurasakan hari ini. Hari ke 10 aku berpuasa. Entah mengapa angin itu baru berhembus kali ini. 9 hari sudah aku berlalu dengan sia-sia, tak ku gunakan kesempatan ini untuk memperoleh pahala sebanyak-banyakn ya. Waktu yang terus bergulir cepat, membawa Ramadhan berlalu. Aku tak mau ia berlalu begitu saja tanpa aku memuliakannya. Ini kesempatan langka! Satu kali dalam setahun! Pun belum tentu tahun depan Allah masih memberi ku kesempatan lagi untuk menemuinya kembali. Kali ini, sebelum semuanya terlambat, sebelum ramadhan berlalu meninggalkanku, aku ingin sesuatu berubah dari diriku. Aku ingin hijrah, hijrah dari kebodohan, kejahiliahan, kelalaian dan kemaksiatan. Aku harus berubah! Syawal nanti harus lebih baik lagi!
Muhasabah diri dalam lingkaran ramadhan benar-benar harus ku lakukan. Aku tak boleh berkata seperti sebuah judul buku Rifa’I , Maaf Tuhan, aku sedang sibuk… Masya Allah…. Mungkin dari kemarin aku terus berkata seperti itu tanpa aku sadari. Perilakuku menyiratkan kata seperti itu. Astaghfirullahal’adzim… aku tlah jauh sekali dariMu ya Allah… mungkin Wahn tlah berjangkit di hatiku.
Ya Allah, ku mohon maghfirahMu… aku mohon pertolonganMu untuk selalu mengingatMu di setiap nafasku. Aku mohon basahi bibirku dengan dzikir kepadaMu, tindakanku sebagai ibadah kepadaMu. Jaga mataku dari penglihatan yang sia-sia dan membuatMu murka, jaga lisanku dari berkata tak berguna dan membuat malapetaka. Jaga hatiku agar selalu terpaut padaMu ya Allah…
Ya Allah, Engkau pemberi Motivasi terbesarku. Tanpa motivasi dariMu takkan mampu aku berbuat banyak. Tanpa kekuatanMu takkan mampu aku bertindak. Tanpa kelembutanMu takkan mampu hati ini merasa kehadiranMu. Ya Allah… terima kasih masiih memberiku kesempatan ini. Terima kasih telah memberiku kemuliaanMu, Engkau tutupi aibku, Engkau ampuni segala khilafku, Engkau maafkan semua kesalahanku. Ya Allah tuntun aku… agar mampu kembali padaMu dalam keadaan khusnul khotimah. Nanti. Entah kapan ketika Engkau tlah mengutus malaikat Izrail mencabut nyawaku. Dan ketika itu, izinkanlah aku untuk melihatMu ya Allah… itu impian terbesarku.
Aku berharap banyak untuk memasuki surgaMu, namun kelakuanku sama sekali jauh dari cirri-ciri penghuni surgaMu,,, meski aku mungkin terkadang terlalu yakin, bahwa Engkau akan memasukkanku ke sana, tapi aku tahu diri, bahwa masih banyak kesalahan, dosa, kelalaianku di masa ini. Tapi ya Allah…aku takkan mungkin kuat untuk menahan siksa nerakaMu ya Allah…….ya Allah Engkau satu-satunya harapanku, pemberi syafaat untukku di hari kiamat kelak. Hari pembalasan semua amalan manusia. Hari yang tak mungkin di pungkiri adanya. Hari yang pasti cepat atau lambat kan terjadi. Ya Allah…di hari itu…aku hanya berharap padaMu, selamatkan aku, keluargaku, tetanggaku, sahabat2ku, guru2ku, dan orang yang pernah berbuat baik kepadaku, siapapun itu.
0 komentar

M.A.A.F


Astaghfirullahal’adzim…
Maaf ini hanya kupersembahkan untukMu Sang Maha Pemberi maaf. Meski ku tahu Engkau takkan pernah dendam padaku, dan suatu kepastian bahwa Stok Maaf Mu tak terhitung banyaknya bahkan tak akan pernah habis , namun izinkanlah aku untuk sedikit bermohon padaMu tuk meminta balas maaf itu. izinkanlah bibir ini mengakui, izinkanlah mata ini berharap untuk terus memohon belas kasih maafMu, izinkanlah tangan ini menengadah dan berdoa meminta tulus  MaafMu. Sebelum Kau memberinya untukku, perkenankanlah aku tuk mencurahkan isi hati dan mengakui segala salahku,
Ya Allah… terlalu lama kering mata ini dengan air mata khauf padaMu, terlalu lama aku hanyut dalam sungai fana dunia. Aku shalat, tapi tak pernah sepenuhnya perhatian ku padaMu. Aku sedekah, tapi hati masih berharap dan sedikit berpikir banyak untuk memberikannya dengan ikhlas. Aku membantu orang, namun selalu saja hati ini merasa, setengah! Bibir ini terlalu banyak bermunafik dalam berkata. Terlalu sering memakan bangkai saudaraku sendiri, tak sadar aku tlah bergunjing! Ya Allah………… bukan itu saja, prasangkaku selalu ku lecutkan pada orang-orang di sekitarku. Diri ini sombong…selalu merasa bahwa diri paling sempurna, namun di sisi waktu remuk rapuh dalam kepercayaan diri  yang terpuruk dan mati. Maaf………………maafkan aku ya Allah..aku lalai denganMu, aku sakit dengan hatiku.
Mungkin satu mulut dan dua telinga yang Engkau karuniakan ini tak ku manfaatkan dengan baik. Pasti nanti dia bersaksi padaMu atas semua kealphaanku. Ya Allah… hidup ini hanya jembatan menujuMu . namun aku terlalu lalai dan menganggap bahwa hidup ini adalah kekal. Kerapuhan iman ku terus merapuh tanpaMu, Allah… Maaf,,.. mungkin maafku tak sebesar kemaafanMu,..tapi ku pinta ini karena aku tak mampu.
 
;