Khusyuk. Mungkin sebuah hal yang sulit untuk dilakukan. Ya,
benar sulit. Aku pun merasakannya. Dan sebuah kewajiban yang terkadang terasa
memberatkan jika kita tak memaknainya dengan keikhlasan. Namun ketika kau
kering hati, kau akan tahu betapa bukanlah Allah yang membutuhkan khusyuk kita,
tapi hati kita, diri kitalah yang membutuhkannya untuk menenangkan jiwa. Dan
shalat yang sangat berat dilaksanakan kecuali bagi orang-orang yang benar-benar
menyerahkan dirinya kepada Allah, yang khusyuk dalam sholatnya.
Banyak proses untuk Allah memberi sedikit demi sedikit
pengajaran pada kita. Melalui nikmat, melalui musibah, melalui ujian , bencana
ataupun cobaan. Tak terkecuali juga dengan anak, wanita/laki-laki, dan jabatan.
Sebuah pengujian diri, seberapa besarkah iman kita? Ketika semua itu ada di
depan mata, ketika semuanya jika tak kita kelola hanya akan membutakan mata
hati kita. Ya, iman kita sedang di uji. Ketika pekerjaan menuntut kita untuk
selesai secepatnya, ketika waktu hanya habis untuk menyelesaikan tugas dari
atasan, ketika waktu beribadah hanya dilakukan pada waktu sisa saja, ketika
hati tak lagi berdzikir atas nama Allah, ketika mata tlah tertutup dengan
dunia, apakah lagi yang mampu kita bawa ketika maut menjemput kita? Apakah yang
bisa kita katakan jika Allah nanti bertanya ‘Hidupmu kau gunakan untuk apa?’
apakah kita harus menjawab ‘Maaf Allah, aku terus sibuk dengan pekerjaanku, aku
dikejar dedline melulu….’ Oh…haruskah itu yang menjadi default jawaban kita nanti? Karena sekali-kali hidup ini bukan waktu
yang banyak, ia hanya bersisa satu dua hari saja, dan itu harus benar-benar
kita gunakan untuk beribadah kepadaNya. Dan waktu terakhir nafas terhembus, tak
ada seorang pun tahu kapan dan dimana ia kan sampai pada waktu itu. Entah di
kantor, di jalan, di rumah,? Entah ketika shalat, tidur, sedang duduk di depan
laptop, atau sedang presentasi di depan client.
Tak ada seorangpun yang tahu pasti akan itu. Termasuk aku, dan kamu yang
membaca ini.
Khusyuk, istirahat bagi hati. Penghibur saat jiwa menghampa.
Penyegar saat pikiran mulai tak tenang. Khusyuk, karena Allah ingin kita
menjadi hambaNya yang mulia, karena Allah ingin kita terus tegak di jalanNya.
Khusyuk itu milik kita.
0 komentar:
Posting Komentar