Puasa
itu...
Perbanyak tabungan amal
kita
Tabungan berharga yang takkan
habis sampai akhir masa. Tabungan yang hanya kita dan Allah yang tahu seberapa
banyaknya. Memperbanyaknya, berarti telah menyumbang satu kemanfaatan bagi diri
dan orang lain. Seperti petikan sebuah lagu yang kurang lebih bunyinya
“...beramallah tuk akhiratmu seakan esok engkau tiada...”.
ingatlah teman,,,bahwa tabungan
dunia semakin kita nikmati semakin habislah tabungan itu. tapi sebuah tabungan
amal dalam diri kita akan kekal sampai akhir masa dan menjadi penyelamat kita
di akhirat sana.
“Lidah tak bertulang.”
Begitulah perkataan banyak orang.
Meski tak bertulang, Lidah bisa berubah menjadi lebih tajam dari sebilah
parang. Lidah adalah satu pintu dimana kita mampu masuk ke dalam 2 celah yang
sangat berbeda. Lidahlah yang mengantarkan kita ke surga atau neraka. Lidah
menjadi satu pijakan yang terkadang diluar kontrol kita. Namun sebenarnya tidak
juga, karena lidah masih diatur oleh otak kita, meski seringkali dorongan untuk
keluar kata-kata tak berguna, semua harus tahu bahwa lidah itu harus direm
dalam penggunaannya. Kitalah yang punya pakem terhadapnya. Sebelum berucap,
berpikirlah masak-masak. Karena kata-kata tak mampu kita telan kembali ke dalam mulut kita.
Asah hati tuk saling
berbagi
Indahnya berbagi. Diri sering
merasa paling fakir karena kita selalu memandang orang lain yang lebih atas
tingkat financialnya dari kita. “Ah....saya mah orang ga punya...”. sering tak ada kesadaran diri untuk melihat
bahwa masih banyak diantara kita yang bahkan untuk makan saja harus memeras
peluh dari pagi hingga malam. ya,,,kita hanya tak pernah melakukan perbandingan
yang seharusnya kita lakukan sejak dulu
itu. kita selalu mendongak ke atas sehingga capek sendiri. ayolah... mencoba
tuk berbagi meski sedikit... mau makmur? Ayo mulai bersyukur..bersyukur mulai
dari hal kecil dengan berbagi apa yang kita miliki.
Sabar lah dikit
kawan....
Sabar itu
diawal. Sabar itu adalah satu bagian pengujian diri, sabar dalam ketaatan , sabar dalam musibah
dan sabar dalam menghadapi cobaan. Sabar mengelus dada dan menarik napas
panjang sembari beristighfar ketika amarah menyerang. Pernah ada cerita bahwa
seorang pemuda diwejangi oleh gurunya, “Nak, jika suatu saat kamu akan marah,
maka mundurlah 7 langkah sambil beristighfar di tiap langkahmu.” Suatu hari
sepulang dari kerja pemuda itu melihat istrinya tidur di kamar dengan orang
lain sembari berselimut. Sontak pemuda itu mengambil parang dan hendak
menebaskan kepada seseorang yang sedang tidur di samping istrinya itu. namun
saat itu dia ingat wejangan gurunya, dan perlahan dia mulai beristighfar dan
mengundurkan langkahnya, selangkah demi selangkah. Pada langkah keenamnya
istrinya tiba-tiba keluar kamar. “Apa yang mas lakukan? Ko berjalan mundur?
Bawa-bawa parang lagi...”. si pemuda itupun balik bertanya dengan nada yang
masih sedikit menyimpan kekesalan. “Siapa yang tidur di sampingmu tadi de?”.
Istrinya menjawab dengan santainya. “Oh....ibumu tadi kecapean jadi saya pijit
sebentar dan tidur di kamar kita mas...”. wajah si pemuda langsung berubah,
yang semula merah padam kini mulai surut dan berganti kelegaan. Lega bahwa ia
tak langsung menebaskan parang itu ke orang yang tidur di samping istrinya yang
tak lain adalah ibunya sendiri. bersyukur ia ingat akan kata-kata gurunya yang
mengingatkannya untuk menahan amarah. Jika tidak, maka penyesalan akan terus
melekat di benak pemuda itu. itulah makna sabar. Pasti ada hikmah di balik
semua peristiwa yang kita alami, maka bersabarlah sedikit, insyallah ada maksud
yang Allah sembunyikan di balik semuanya.
Ajari diri untuk
mendekat Illahi Robbi.
“Sesungguhnya Aku adalah dekat,
bahkan lebih dekat dari urat lehermu sendiri”.
Allah. Ketika hati sedang gundah dan banyak tersimpan beban di
kepala. Maka tak ada satupun hal yang mampu menenangkan kita kecuali dengan
mengingatNya. Mendekat padaNya, dan memohon pertolonganNya. Tersadar bahwa diri
adalah lemah.
Inilah waktu yang tepat untuk
mendekat padaNya. Waktu yang dimana orang hanya tidurpun menjadi pahala
baginya, apalagi jika ia gunakan untuk menyenangkan Rabbnya. Untuk sekedar
membaca satu dua Berusaha untuk ayatNya. terus dekat denganNya.
Semua kan terasa. Bahwa dengan
mengingatNYa kita mampu menggunakan semua waktu kita dengan hal-hal yang
berguna. Hal-hal yang mengundang RidhoNya, hal-hal yang mampu membawa kita
untuk mendekat kepadaNya, dekat dan lebih dekat.
0 komentar:
Posting Komentar