Sabtu, 28 Juli 2012

P.U.A.S.A


Puasa itu...
Perbanyak tabungan amal kita
Tabungan berharga yang takkan habis sampai akhir masa. Tabungan yang hanya kita dan Allah yang tahu seberapa banyaknya. Memperbanyaknya, berarti telah menyumbang satu kemanfaatan bagi diri dan orang lain. Seperti petikan sebuah lagu yang kurang lebih bunyinya “...beramallah tuk akhiratmu seakan esok engkau tiada...”.
ingatlah teman,,,bahwa tabungan dunia semakin kita nikmati semakin habislah tabungan itu. tapi sebuah tabungan amal dalam diri kita akan kekal sampai akhir masa dan menjadi penyelamat kita di akhirat sana.
Ucap kata yang baik-baik saja
“Lidah tak bertulang.”
Begitulah perkataan banyak orang. Meski tak bertulang, Lidah bisa berubah menjadi lebih tajam dari sebilah parang. Lidah adalah satu pintu dimana kita mampu masuk ke dalam 2 celah yang sangat berbeda. Lidahlah yang mengantarkan kita ke surga atau neraka. Lidah menjadi satu pijakan yang terkadang diluar kontrol kita. Namun sebenarnya tidak juga, karena lidah masih diatur oleh otak kita, meski seringkali dorongan untuk keluar kata-kata tak berguna, semua harus tahu bahwa lidah itu harus direm dalam penggunaannya. Kitalah yang punya pakem terhadapnya. Sebelum berucap, berpikirlah masak-masak. Karena kata-kata tak mampu kita telan kembali  ke dalam mulut kita.
Asah hati tuk saling berbagi
Indahnya berbagi. Diri sering merasa paling fakir karena kita selalu memandang orang lain yang lebih atas tingkat financialnya dari kita. “Ah....saya mah orang ga punya...”.  sering tak ada kesadaran diri untuk melihat bahwa masih banyak diantara kita yang bahkan untuk makan saja harus memeras peluh dari pagi hingga malam. ya,,,kita hanya tak pernah melakukan perbandingan yang  seharusnya kita lakukan sejak dulu itu. kita selalu mendongak ke atas sehingga capek sendiri. ayolah... mencoba tuk berbagi meski sedikit... mau makmur? Ayo mulai bersyukur..bersyukur mulai dari hal kecil dengan berbagi apa yang kita miliki.

Sabar lah dikit kawan....
Sabar itu diawal. Sabar itu adalah satu bagian pengujian diri,  sabar dalam ketaatan , sabar dalam musibah dan sabar dalam menghadapi cobaan. Sabar mengelus dada dan menarik napas panjang sembari beristighfar ketika amarah menyerang. Pernah ada cerita bahwa seorang pemuda diwejangi oleh gurunya, “Nak, jika suatu saat kamu akan marah, maka mundurlah 7 langkah sambil beristighfar di tiap langkahmu.” Suatu hari sepulang dari kerja pemuda itu melihat istrinya tidur di kamar dengan orang lain sembari berselimut. Sontak pemuda itu mengambil parang dan hendak menebaskan kepada seseorang yang sedang tidur di samping istrinya itu. namun saat itu dia ingat wejangan gurunya, dan perlahan dia mulai beristighfar dan mengundurkan langkahnya, selangkah demi selangkah. Pada langkah keenamnya istrinya tiba-tiba keluar kamar. “Apa yang mas lakukan? Ko berjalan mundur? Bawa-bawa parang lagi...”. si pemuda itupun balik bertanya dengan nada yang masih sedikit menyimpan kekesalan. “Siapa yang tidur di sampingmu tadi de?”. Istrinya menjawab dengan santainya. “Oh....ibumu tadi kecapean jadi saya pijit sebentar dan tidur di kamar kita mas...”. wajah si pemuda langsung berubah, yang semula merah padam kini mulai surut dan berganti kelegaan. Lega bahwa ia tak langsung menebaskan parang itu ke orang yang tidur di samping istrinya yang tak lain adalah ibunya sendiri. bersyukur ia ingat akan kata-kata gurunya yang mengingatkannya untuk menahan amarah. Jika tidak, maka penyesalan akan terus melekat di benak pemuda itu. itulah makna sabar. Pasti ada hikmah di balik semua peristiwa yang kita alami, maka bersabarlah sedikit, insyallah ada maksud yang Allah sembunyikan di balik semuanya.                                                                  
Ajari diri untuk mendekat Illahi Robbi.

“Sesungguhnya Aku adalah dekat, bahkan lebih dekat dari urat lehermu sendiri”.
Allah. Ketika hati sedang gundah dan banyak tersimpan beban di kepala. Maka tak ada satupun hal yang mampu menenangkan kita kecuali dengan mengingatNya. Mendekat padaNya, dan memohon pertolonganNya. Tersadar bahwa diri adalah lemah.
Inilah waktu yang tepat untuk mendekat padaNya. Waktu yang dimana orang hanya tidurpun menjadi pahala baginya, apalagi jika ia gunakan untuk menyenangkan Rabbnya. Untuk sekedar membaca satu dua Berusaha untuk ayatNya. terus dekat denganNya.
Semua kan terasa. Bahwa dengan mengingatNYa kita mampu menggunakan semua waktu kita dengan hal-hal yang berguna. Hal-hal yang mengundang RidhoNya, hal-hal yang mampu membawa kita untuk mendekat kepadaNya, dekat dan lebih dekat.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;