Selasa, 04 Maret 2014

Cerita Lamaku...

aku masih ingat, kapan pertama kali aku bertemu denganmu.

Saat itu, kau sedang menunggu
bis jurusanmu.

berdiri di pinggir jalan dengan memasukkan tangan ke saku depan.

kau sendirian.

Semua siswa tahu bahwa kau adalah siswa teladan.

tetapi yang aku heran adalah kau tak seperti siswa kutu buku yang memakai kacamata tebal dan membawa setumpuk
buku pelajaran.

kau cuek. sangat cuek. kepada siswi perempuan terutama.

kau selalu mengacuhkannya tiap kali ada yang memberikan surat cinta.

menyebalkan. ya kupikir begitu. ada manusia dingin yang tak bisa mengerti perasaan orang.

sampai hari ini saat kau berdiri disana, saat bus jurusanmu berhenti di depanmu,

kau tak pikir panjang, apalagi memilih bis yang bagus body nya, kau langsung naik.

bisa ditebak bahwa siswa lain tak ada yang mau naik. kecuali aku.

ternyata bis jurusanmu sama dengan bis jurusanku. bukan karena aku tak pernah pilih-pilih

tetapi karena aku telah janji kepada kakakku untuk menemaninya pergi ke rumah pamanku.

jadi, tak ada pilihan lain, aku harus cepat pulang.

tebak. ada berapa orang dalam bus itu?

Oh my God, hanya kita berdua.

tetapi yang jelas tak mungkin aku duduk berdampingan dengannya.

dia duduk di pojok belakang.

sedangkan aku memilih duduk di bangku dekat pintu.

selama perjalanan tak satupun orang yang naik bus itu,

meski bus itu cukup cepat, tapi tak ada seorang pun yang tertarik untuk naik bus itu,

tak ada satupun orang berbicara, hening. hanya suara deru bus  yang terdengar di telingaku.

tapi, ku dengar suara aneh dari deru bus itu,

dan lama kelamaan bus itupun melambat.

melambat, melambat sampai akhirnya berhenti di jalan sepi pinggir sawah.

'aduhh.... rumahku masih jauh, bus pake mogok segala'. gerutuku

'mba, mas... turun disini yah, nanti nunggu bis yang lewat saja. bus bapak mogok nih...'

kata pak supir kepada kami.

'ya, pak.' aku mengulurkan uang 1000 kepadanya. tapi dia tolak.

'udah mba gausah, kan belum sampai tujuan.'

'ga papa pak...ini buat bapak, kan udah lumayan jauh...'

saat perdebatan kami berlangsung, tiba-tiba si cowok cool itu menatapku dan pak sopir.

merampas uang seribu yang ada di tanganku. lalu menambahkan seribu dari sakunya.

langsung tangan pak supir diraihnya dan di genggamkannya uang itu.

'terimalah pak' sambil tersenyum dan ngeloyor turun dari bus.

oh... apa benar ini cowok yang dikenal sebagai siswa paling cool di sekolah.

dia bisa tersenyum juga, di depanku.

melongo sebentar lalu aku tersadar bahwa aku juga harus turun.

aku turun dan mencari tempat teduh di bawah pohon nangka di pinggir jalan.

kulihat si cowok cool itupun ada di bawah pohon nangka, tapi bukan pohon nangka

yang sama denganku. dia pergi berteduh di pohon nangka berjarak 5 meter dariku.

'Huh, dasar cowok dingin, tetap saja dingin. '

selang 5 menit tak ada bus yang lewat,

sekalinya lewat bus bus itu penuh sesak.

tak ada jalan lain selain aku harus berdiri di pintu.

aku beranikan diri untuk berdiri di pintu.

kulihat ada ruang kecil di pintu yang bisa masuki.

'Hop.... '

si cowok cool itupun berlari kearah bus berhenti dan berdiri persis di belakangku.

'God, mimpi apa aku semalam. Dia sekarang ada di belakangku. meskipun aku sebal kepadanya, tetapi

kadang aku ngefans juga. hehe'



akhirnya sampai juga di depan gang menuju rumahku. aku lalu turun dan memberikan ongkos kepada kenek.

bus pun melaju, dia tetap cool, tak memandangku sama sekali. dia berdiri di pintu. dan kulihat dia begitu tampan hari ini.

Ya. perjalanan awalku disini, perasaan itu mulai ada, menggangguku dengan bayangannya yang terus muncul di kepalaku.

cowok cool yang menjadi siswa teladan, tampan, baik hati itu bernama ......

to be continued ...





0 komentar:

Posting Komentar

 
;