Minggu, 02 September 2012

Tuhan, Maaf Saya sedang sibuk!


Pagi menjelang dan jalan mulai ramai oleh manusia yang hilir mudik menuju tempatnya mencari nafkah. Ya. Manusia memang diperintahkan untuk bertebaran di muka bumi untuk mengais rejekinya yang halal untuk dimakan. Manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan. Untuk mendapatkan sandang pangan dan jabatan. Tanya saja mereka. Semuanya pasti mempunyai jadwal masing-masing mulai dari pagi hingga jam pulang menjelang. Jadwal kerja. Namun terpikirkah oleh kita bahwa diluar itu semua ada satu kewajiban yang seringkali kita abaikan? Kewajiban yang sebenarnya adalah tugas utama kita didunia. Tujuan diciptakannya manusia. Yaitu beribadah kepadaNya.

Beribadah. Bekerja juga ibadah ko! Yap...anda betul. Tapi seringkali kita lalai untuk mengerjakan semua kewajiban yang prioritasnya lebih tinggi dari sekedar bekerja. Bahkan tak terbersit sedikitpun untuk membuat jadwal kita beribadah. Ibadah kita lakukan di waktu sisa. Contoh, bagi umat muslim sholat adalah menjadi 1 kewajiban yang dilaksanakan 5 kali sehari. Masing-masing sholat memiliki tenggang waktu di dalam melaksanakannya. Namun apakah diantara kita selalu mengambil 1/3 waktu awal dari tenggang waktu itu, atau malah mengambil 1/3 waktu terakhir? Bukankah 1/3 waktu terakhir yang diutamakan? Itu mah 1/3 malam terakhir khusus untuk sholat tahajud bang!...............

 Jika adzan tlah berkumandang ‘Allahu akbar, allahu akbar.’ Sebagian orang langsung bergegas meninggalkan pekerjaannya demi memenuhi panggilan Sang Maha Pencipta, membuktikan cinta kepada Sang Maha Pemilik Jiwa. Namun sebagian lagi ada yang berkata ‘Ah...bentar lagi....tanggung, kerjaanku belum beres. Daripada sholat mikirin kerjaan? Mending kerja mikirin sholat kan?’ seakan hati mereka berucap ‘Maaf Tuhan, Saya sedang sibuk...mohon maklum ya...’. sebagian lagi ada yang masih duduk manis tanpa bergeming sedikitpun. Suara adzan hanya sebagai selingan suara yang terdengar tak lebih dari 5 menit di telinga. Seakan tak menanggung beban meninggalkan sebuah kewajiban. Yah...tapi itulah manusia yang mempunyai banyak perbedaan. Manusia yang nantinya akan dibagi menjadi beberapa golongan oleh Tuhannya. Apakah kita termasuk golongan kanan yang dimuliakanNya? Ataukah termasuk golongan kiri yang dimurkaiNya? Wallohua’lam bishowab.

Sepenggal lagu yang sering menyentil hati,
“Bila waktu kan terhenti, teman sejati hanyalah amal......”
“Bila waktu kan terhenti, teman sejati tinggallah sepi......”
Kemanakah kita?
Apa yang kita cari sebenarnya?
Apa tujuan kita sebenarnya?
Apa makna hidup kita sebenarnya?

Tanya pada hati masing-masing. Karena hanya ia yang mampu jawabnya. Pegang dada dan ucapkan nama Tuhanmu yang Maha Suci. Rasakan bahwa Dia selalu ada di dekatmu, bahkan lebih dekat dari kerongkonganmu sendiri.

Dunia takkan lama. Manusia datang dan pergi dari dunia ini. Hanya jatah waktunya saja yang berbeda. Jika hari itu datang dan semua takkan bisa diputar ulang. Apa jawabmu ketika ditanya, bagaimana sholatmu? Apakah kamu kan menjawab ‘Maaf Tuhan, waktu itu saya sedang sibuk jadi lupa sholat....’  , sungguh waktu kau menjawab para malaikat menangis sedih melihatmu.
Kesibukan yang memenuhi hari-hari kita harus kita niatkan juga beribadah kepadaNya. Bekerja, bergaul, dan berkomunikasi dengan orang lain pun menjadi sarana ibadah untuk kita. Namun ibadah rohani dan sunnah-sunnah nabi semoga mampu kita laksanakan lebih banyak lagi. Karena kita umat nabi, umat yang berhati dan berakhlak islami. Semoga tak pernah ada kata ‘Maaf Tuhan, saya sedang sibuk.’ Terucap dari hati kita. Bersegeralah dalam beramal, berlombalah dalam kebaikan. Sungguh, Allah itu Maha Penyayang.

#Terinspirasi dari buku Maaf Tuhan, Saya sedang sibuk karya Ahmad Rifa’i Rifan.



0 komentar:

Posting Komentar

 
;