Ya. Mungkin manusia takkan pernah menjadi sempurna. Manusia mana yang tak punya cela? tak ada. Manusia dengan segala keterbatasannya. Manusia dengan segala keinginannya. Manusia dengan segala kepentingan pribadinya. keegoisan kan selalu ada. Mengiringi setiap langkah kaki manusia. Menjadi seperti keinginan orang, selalu ingin terlihat baik di mata orang, keinginan setiap manusia. tetapi tak setiap yang kau lakukan, yang kau ucapkan, yang kau berikan bahkan dengan niat yang tulus mungkin, dibalas dengan kebaikan pula. kau harus siap ketika mata seseorang menatapmu dengan tatapan yang tak menyenangkan. Ya. pasti ada episode kehidupan dimana kita tak menjadi lakon utamanya, bahkan bisa jadi kitalah yang menjadi tokoh antagonisnya, kata orang. hanya satu yang bisa kita lakukan, bersabar.
Bersyukurlah saat kau disenangi dan bersabarlah saat kau dibenci.
aku masih ingat, kapan pertama kali aku bertemu denganmu.
Saat itu, kau sedang menunggu
bis jurusanmu.
berdiri di pinggir jalan dengan memasukkan tangan ke saku depan.
kau sendirian.
Semua siswa tahu bahwa kau adalah siswa teladan.
tetapi yang aku heran adalah kau tak seperti siswa kutu buku yang memakai kacamata tebal dan membawa setumpuk
buku pelajaran.
kau cuek. sangat cuek. kepada siswi perempuan terutama.
kau selalu mengacuhkannya tiap kali ada yang memberikan surat cinta.
menyebalkan. ya kupikir begitu. ada manusia dingin yang tak bisa mengerti perasaan orang.
sampai hari ini saat kau berdiri disana, saat bus jurusanmu berhenti di depanmu,
kau tak pikir panjang, apalagi memilih bis yang bagus body nya, kau langsung naik.
bisa ditebak bahwa siswa lain tak ada yang mau naik. kecuali aku.
ternyata bis jurusanmu sama dengan bis jurusanku. bukan karena aku tak pernah pilih-pilih
tetapi karena aku telah janji kepada kakakku untuk menemaninya pergi ke rumah pamanku.
jadi, tak ada pilihan lain, aku harus cepat pulang.
tebak. ada berapa orang dalam bus itu?
Oh my God, hanya kita berdua.
tetapi yang jelas tak mungkin aku duduk berdampingan dengannya.
dia duduk di pojok belakang.
sedangkan aku memilih duduk di bangku dekat pintu.
selama perjalanan tak satupun orang yang naik bus itu,
meski bus itu cukup cepat, tapi tak ada seorang pun yang tertarik untuk naik bus itu,
tak ada satupun orang berbicara, hening. hanya suara deru bus yang terdengar di telingaku.
tapi, ku dengar suara aneh dari deru bus itu,
dan lama kelamaan bus itupun melambat.
melambat, melambat sampai akhirnya berhenti di jalan sepi pinggir sawah.
'aduhh.... rumahku masih jauh, bus pake mogok segala'. gerutuku
'mba, mas... turun disini yah, nanti nunggu bis yang lewat saja. bus bapak mogok nih...'
kata pak supir kepada kami.
'ya, pak.' aku mengulurkan uang 1000 kepadanya. tapi dia tolak.
'udah mba gausah, kan belum sampai tujuan.'
'ga papa pak...ini buat bapak, kan udah lumayan jauh...'
saat perdebatan kami berlangsung, tiba-tiba si cowok cool itu menatapku dan pak sopir.
merampas uang seribu yang ada di tanganku. lalu menambahkan seribu dari sakunya.
langsung tangan pak supir diraihnya dan di genggamkannya uang itu.
'terimalah pak' sambil tersenyum dan ngeloyor turun dari bus.
oh... apa benar ini cowok yang dikenal sebagai siswa paling cool di sekolah.
dia bisa tersenyum juga, di depanku.
melongo sebentar lalu aku tersadar bahwa aku juga harus turun.
aku turun dan mencari tempat teduh di bawah pohon nangka di pinggir jalan.
kulihat si cowok cool itupun ada di bawah pohon nangka, tapi bukan pohon nangka
yang sama denganku. dia pergi berteduh di pohon nangka berjarak 5 meter dariku.
'Huh, dasar cowok dingin, tetap saja dingin. '
selang 5 menit tak ada bus yang lewat,
sekalinya lewat bus bus itu penuh sesak.
tak ada jalan lain selain aku harus berdiri di pintu.
aku beranikan diri untuk berdiri di pintu.
kulihat ada ruang kecil di pintu yang bisa masuki.
'Hop.... '
si cowok cool itupun berlari kearah bus berhenti dan berdiri persis di belakangku.
'God, mimpi apa aku semalam. Dia sekarang ada di belakangku. meskipun aku sebal kepadanya, tetapi
kadang aku ngefans juga. hehe'
akhirnya sampai juga di depan gang menuju rumahku. aku lalu turun dan memberikan ongkos kepada kenek.
bus pun melaju, dia tetap cool, tak memandangku sama sekali. dia berdiri di pintu. dan kulihat dia begitu tampan hari ini.
Ya. perjalanan awalku disini, perasaan itu mulai ada, menggangguku dengan bayangannya yang terus muncul di kepalaku.
cowok cool yang menjadi siswa teladan, tampan, baik hati itu bernama ......
to be continued ...
Saat itu, kau sedang menunggu
bis jurusanmu.
berdiri di pinggir jalan dengan memasukkan tangan ke saku depan.
kau sendirian.
Semua siswa tahu bahwa kau adalah siswa teladan.
tetapi yang aku heran adalah kau tak seperti siswa kutu buku yang memakai kacamata tebal dan membawa setumpuk
buku pelajaran.
kau cuek. sangat cuek. kepada siswi perempuan terutama.
kau selalu mengacuhkannya tiap kali ada yang memberikan surat cinta.
menyebalkan. ya kupikir begitu. ada manusia dingin yang tak bisa mengerti perasaan orang.
sampai hari ini saat kau berdiri disana, saat bus jurusanmu berhenti di depanmu,
kau tak pikir panjang, apalagi memilih bis yang bagus body nya, kau langsung naik.
bisa ditebak bahwa siswa lain tak ada yang mau naik. kecuali aku.
ternyata bis jurusanmu sama dengan bis jurusanku. bukan karena aku tak pernah pilih-pilih
tetapi karena aku telah janji kepada kakakku untuk menemaninya pergi ke rumah pamanku.
jadi, tak ada pilihan lain, aku harus cepat pulang.
tebak. ada berapa orang dalam bus itu?
Oh my God, hanya kita berdua.
tetapi yang jelas tak mungkin aku duduk berdampingan dengannya.
dia duduk di pojok belakang.
sedangkan aku memilih duduk di bangku dekat pintu.
selama perjalanan tak satupun orang yang naik bus itu,
meski bus itu cukup cepat, tapi tak ada seorang pun yang tertarik untuk naik bus itu,
tak ada satupun orang berbicara, hening. hanya suara deru bus yang terdengar di telingaku.
tapi, ku dengar suara aneh dari deru bus itu,
dan lama kelamaan bus itupun melambat.
melambat, melambat sampai akhirnya berhenti di jalan sepi pinggir sawah.
'aduhh.... rumahku masih jauh, bus pake mogok segala'. gerutuku
'mba, mas... turun disini yah, nanti nunggu bis yang lewat saja. bus bapak mogok nih...'
kata pak supir kepada kami.
'ya, pak.' aku mengulurkan uang 1000 kepadanya. tapi dia tolak.
'udah mba gausah, kan belum sampai tujuan.'
'ga papa pak...ini buat bapak, kan udah lumayan jauh...'
saat perdebatan kami berlangsung, tiba-tiba si cowok cool itu menatapku dan pak sopir.
merampas uang seribu yang ada di tanganku. lalu menambahkan seribu dari sakunya.
langsung tangan pak supir diraihnya dan di genggamkannya uang itu.
'terimalah pak' sambil tersenyum dan ngeloyor turun dari bus.
oh... apa benar ini cowok yang dikenal sebagai siswa paling cool di sekolah.
dia bisa tersenyum juga, di depanku.
melongo sebentar lalu aku tersadar bahwa aku juga harus turun.
aku turun dan mencari tempat teduh di bawah pohon nangka di pinggir jalan.
kulihat si cowok cool itupun ada di bawah pohon nangka, tapi bukan pohon nangka
yang sama denganku. dia pergi berteduh di pohon nangka berjarak 5 meter dariku.
'Huh, dasar cowok dingin, tetap saja dingin. '
selang 5 menit tak ada bus yang lewat,
sekalinya lewat bus bus itu penuh sesak.
tak ada jalan lain selain aku harus berdiri di pintu.
aku beranikan diri untuk berdiri di pintu.
kulihat ada ruang kecil di pintu yang bisa masuki.
'Hop.... '
si cowok cool itupun berlari kearah bus berhenti dan berdiri persis di belakangku.
'God, mimpi apa aku semalam. Dia sekarang ada di belakangku. meskipun aku sebal kepadanya, tetapi
kadang aku ngefans juga. hehe'
akhirnya sampai juga di depan gang menuju rumahku. aku lalu turun dan memberikan ongkos kepada kenek.
bus pun melaju, dia tetap cool, tak memandangku sama sekali. dia berdiri di pintu. dan kulihat dia begitu tampan hari ini.
Ya. perjalanan awalku disini, perasaan itu mulai ada, menggangguku dengan bayangannya yang terus muncul di kepalaku.
cowok cool yang menjadi siswa teladan, tampan, baik hati itu bernama ......
to be continued ...
Jalani saja.
itulah cara yang paling tepat untuk berjalan di bumi Nya.
Menjalani kehidupan ini apa adanya,
seperti air yang mengalir.
karena itulah yang seringkali kita lewatkan.
'kalau mengalir seperti air, gimana kalo ujungnya di comberan?'
ketahuilah, bahwa kata jalani saja bukanlah kata yang melarang kita untuk berusaha.
kata itu bermakna bahwa kehidupan adalah sebuah lautan luas yang harus kita arungi
dengan bahtera kita,
jalani saja
bukan berarti bahwa kita membiarkan bahtera kita lontang lantung tanpa tujuan
tidak.
jalani saja itu
berarti, cobalah untuk menerima dan tidak berhenti untuk berusaha,
ketika ada hal yang belum kita dapatkan, ya jangan terlalu dipikirkan.
jalani saja.
sambil kita terus menikmati proses menuju tujuan kita.
sambil kita terus berusaha tak berhenti dalam menjalani hidup ini.
sambil berdoa dan yakin bahwa pasti ada jalan yang akan Dia berikan.
jalani saja.
karena kau hanya manusia.
rencanamu tak 100% kan jadi nyata,
kenyataan adalah goresan takdir Sang Pencipta
maka, jalani saja.
tak perlu kau berkecil hati apalagi putus harapan
tak perlu kau membandingkan dirimu dengan pencapaian orang
tetaplah berjalan dan tersenyum menyambut masa depan.
jangan kau terpuruk dengan keadaan.
jalani saja
karena setiap takdir Tuhan itu indah.
itu jika kau percaya.
kalau tidak.
maka apa yang kau pikirkan itulah yang akan menjadi kenyataan,
karena Tuhanmu sesuai dengan prasangkamu.
so...
aku tak mau banyak berkata.
mungkin ini adalah sebuah pengingat bagi hati saja.
pengingat bagimu
juga diriku sendiri.
#fa
itulah cara yang paling tepat untuk berjalan di bumi Nya.
Menjalani kehidupan ini apa adanya,
seperti air yang mengalir.
karena itulah yang seringkali kita lewatkan.
'kalau mengalir seperti air, gimana kalo ujungnya di comberan?'
ketahuilah, bahwa kata jalani saja bukanlah kata yang melarang kita untuk berusaha.
kata itu bermakna bahwa kehidupan adalah sebuah lautan luas yang harus kita arungi
dengan bahtera kita,
jalani saja
bukan berarti bahwa kita membiarkan bahtera kita lontang lantung tanpa tujuan
tidak.
jalani saja itu
berarti, cobalah untuk menerima dan tidak berhenti untuk berusaha,
ketika ada hal yang belum kita dapatkan, ya jangan terlalu dipikirkan.
jalani saja.
sambil kita terus menikmati proses menuju tujuan kita.
sambil kita terus berusaha tak berhenti dalam menjalani hidup ini.
sambil berdoa dan yakin bahwa pasti ada jalan yang akan Dia berikan.
jalani saja.
karena kau hanya manusia.
rencanamu tak 100% kan jadi nyata,
kenyataan adalah goresan takdir Sang Pencipta
maka, jalani saja.
tak perlu kau berkecil hati apalagi putus harapan
tak perlu kau membandingkan dirimu dengan pencapaian orang
tetaplah berjalan dan tersenyum menyambut masa depan.
jangan kau terpuruk dengan keadaan.
jalani saja
karena setiap takdir Tuhan itu indah.
itu jika kau percaya.
kalau tidak.
maka apa yang kau pikirkan itulah yang akan menjadi kenyataan,
karena Tuhanmu sesuai dengan prasangkamu.
so...
aku tak mau banyak berkata.
mungkin ini adalah sebuah pengingat bagi hati saja.
pengingat bagimu
juga diriku sendiri.
#fa
karena dia bukanlah milikku,
dan selamanya takkan pernah jadi milikku,
aku harus paksa diriku
untuk berhenti menyayanginya.
aku harus mampu mencoba
menghilangkan semua pengharapan yang ada di dada.
karena dia bukan milikku,
aku tak pernah berani untuk berusaha,
berusaha untuk tetap bertahan dalam kebekuan
menatap sayu apa yang ada di hadapan
aku hanya perlu untuk belajar.
belajar melupakan.
melupakan apa yang memang
seharusnya aku lupakan.
tentang dia yang jauh dari pandangan,
tentang dia yang hanya ada dalam khayal.
tentang dia yang selalu mampu membuatku bimbang.
aku menyerah.
menyerah untuk bertahan.
aku pasrah.
untuk berusaha memperoleh kepastian.
kepastian itu.
yang sebenarnya sudah sangat jelas.
bahwa aku tak boleh lagi mengharapkan.
mengharapkan yang tak pernah ada dalam genggaman.
siapapun dia.
dia ataupun dia.
tak kan pernah ada lagi dalam hidupku.
sebagai seorang yang istimewa lagi.
kini aku hanya bisa menyebutnya
sebagai teman biasa.
yang tak berbeda dengan lainnya.
aku hanya ingin tersenyum
memandangnya dari kejauhan.
meski perih.
aku harus mampu untuk menahan.
meski sakit
aku berusaha agar dia tak tahu bahwa aku sakit.
#fa
dan selamanya takkan pernah jadi milikku,
aku harus paksa diriku
untuk berhenti menyayanginya.
aku harus mampu mencoba
menghilangkan semua pengharapan yang ada di dada.
karena dia bukan milikku,
aku tak pernah berani untuk berusaha,
berusaha untuk tetap bertahan dalam kebekuan
menatap sayu apa yang ada di hadapan
aku hanya perlu untuk belajar.
belajar melupakan.
melupakan apa yang memang
seharusnya aku lupakan.
tentang dia yang jauh dari pandangan,
tentang dia yang hanya ada dalam khayal.
tentang dia yang selalu mampu membuatku bimbang.
aku menyerah.
menyerah untuk bertahan.
aku pasrah.
untuk berusaha memperoleh kepastian.
kepastian itu.
yang sebenarnya sudah sangat jelas.
bahwa aku tak boleh lagi mengharapkan.
mengharapkan yang tak pernah ada dalam genggaman.
siapapun dia.
dia ataupun dia.
tak kan pernah ada lagi dalam hidupku.
sebagai seorang yang istimewa lagi.
kini aku hanya bisa menyebutnya
sebagai teman biasa.
yang tak berbeda dengan lainnya.
aku hanya ingin tersenyum
memandangnya dari kejauhan.
meski perih.
aku harus mampu untuk menahan.
meski sakit
aku berusaha agar dia tak tahu bahwa aku sakit.
#fa
Untuk apa menulis yang tak kau sukai.
Menulis adalah seni. Seni mengungkapkan apa yang ada di
hati, dan pikiranmu sendiri. Menulis tak bisa dilakukan dalam keadaan yang
terpaksa. Mm... tapi sebenarnya bisa saja. Menulis saat tak ada keinginan untuk
menulis. Banyak sih... banyak orang yang menggantungkan hidupnya dari menulis.
Tapi aku, aku tak ingin menggantungkan hidupku pada menulis. Karena menulis
bukanlah alat yang cocok untuk mendapatkan sebuah komisi. Ketika menulis tlah
menjadi satu pekerjaan rutin yang mempunyai deadline hari, percayalah, bahwa
suatu saat kau akan menemui kejenuhan bahkan stress yang sangat dalam menjalani
hidup ini.
Ya, karena aku memang bukan seorang penulis mungkin gampang
saja untuk mengatakan itu. Tapi tak jarang pula penulis yang memilih menulis
untuk dirinya sendiri, sesuai dengan yang disukainya, sesuai dengan ide dan
gagasannya, sesuai dengan tujuannya, mereka berdiri dengan kaki mereka sendiri.
Bukan orang lain yang mendeadline mereka tuk menulis, tapi mereka sendirilah
yang membuat deadline mereka sendiri. Tak stress... ? akupun sebenarnya tak
tahu, tapi ketika kau menulis dengan deadline mu sendiri, dengan hati yang
tenang, dengan tujuan jelas namun kita bisa menikmati kegiatan menulis itu
sendiri. Sebenarnya itulah kepuasan sendiri.
Apa yang sebenarnya ingin aku sampaikan?
Bukan apa apa. Tak penting mungkin juga.
Ini hanya sekedar untuk memotivasi diriku sendiri yang telah
lama vakum dari kegiatan menulis. Tanganku sudah lama tak memiliki kemampuan
untuk menuliskan apa yang sedang aku pikirkan.
Terlalu banyak hal yang sudah aku lewatkan dengan tidak menuliskannya.
Banyak hal. Mungkin juga terlalu banyak pikiran buruk yang sedang merasuk dalam
hati dan otakku. Sehingga aku tak mampu menyibak satu per satu detail
peristiwa, hikmah dari setiap langkah yang ku jejakkan di bumi ini.
Aku butuh motivasi menulis lagi...:(
sekali ini saja.
jangan pikirkan tentang kegagalan, kesuksesan
sekali ini saja,
jangan mencari alasan untuk menunda pekerjaan
sekali ini saja,
lakukanlah apa yang seharusnya kau lakukan.
sekali ini saja,
jangan malas.
sekali ini saja
tersenyum dan katakan bisa pada semua beban
sekali ini saja
yakinlah...bahwa kau bisa.
sekali ini saja
jangan bermain main dengan tanggung jawabmu
sekali ini saja
nikmati pekerjaanmu...
sekali ini saja
jangan mengeluh
sekali ini saja
bersyukur karena kau masih punya pekerjaan.
sekali ini saja
lihatlah dirimu, lihat kelebihanmu,
lalu lihat kekuranganmu
sekali ini saja
semangatlah....
lihat ke depan,,,
jangan terpengaruh pada keadaan,
jangan terpengaruh pada pencapaian orang.
jangan iri.
percayalah pada diri sendiri.
ingat...
masih banyak hal yang kau lewatkan
hanya dengan kau meratapi dan mengeluh dengan semua ini
kau lupa akan Rabbmu
yang telah memberi banyak nikmat kepadamu
bahkan,,
orang lain ingin seperti dirimu...
banggalah...
lalu ukirlah prestasimu
bahagialah...
tak ada yang bisa membuatmu bahagia
selain dirimu sendiri...
Tenanglah, karena semua kan baik-baik saja.
Percaya!
Fa
jangan pikirkan tentang kegagalan, kesuksesan
sekali ini saja,
jangan mencari alasan untuk menunda pekerjaan
sekali ini saja,
lakukanlah apa yang seharusnya kau lakukan.
sekali ini saja,
jangan malas.
sekali ini saja
tersenyum dan katakan bisa pada semua beban
sekali ini saja
yakinlah...bahwa kau bisa.
sekali ini saja
jangan bermain main dengan tanggung jawabmu
sekali ini saja
nikmati pekerjaanmu...
sekali ini saja
jangan mengeluh
sekali ini saja
bersyukur karena kau masih punya pekerjaan.
sekali ini saja
lihatlah dirimu, lihat kelebihanmu,
lalu lihat kekuranganmu
sekali ini saja
semangatlah....
lihat ke depan,,,
jangan terpengaruh pada keadaan,
jangan terpengaruh pada pencapaian orang.
jangan iri.
percayalah pada diri sendiri.
ingat...
masih banyak hal yang kau lewatkan
hanya dengan kau meratapi dan mengeluh dengan semua ini
kau lupa akan Rabbmu
yang telah memberi banyak nikmat kepadamu
bahkan,,
orang lain ingin seperti dirimu...
banggalah...
lalu ukirlah prestasimu
bahagialah...
tak ada yang bisa membuatmu bahagia
selain dirimu sendiri...
Tenanglah, karena semua kan baik-baik saja.
Percaya!
Fa
Langganan:
Postingan (Atom)