Jika dan hanya jika ,
ia tak pernah datang dalam hidupku
Mungkin ku tak sebahagia hari ini
Mungkin takkan ku jumpai pengorbanan sebesar ini
Tak kutemui kesabaran yang masih melekat sampai detik ini
Ketulusan yang tak setiap orang bisa memberi
Dan ku beruntung
Ku beruntung mendapat sebuah ketulusan ini
Yang baru kusadari saat ini
Aku memang jahat
Sungguh jahat
Ketika ia datang memberiku rasa tulus
Hanya acuh ku berikan padanya
Tak pernah ku perdulikan kehadirannya
Tak pernah ku pikirkan perasaannya
Oh,,,,aku memang sungguh jahat
Ia selalu ada ketika ku menginginkannya
Ia tak pernah mengeluh ketika ku marah padanya
Ia selalu rela apapun sikapku padanya
Sungguh ia seseorang yang baik hatinya
Aku memang jahat…
Sungguh jahat…
Ku toleh yang lain ketika ku tlah miliki dia
Ku iris hatinya tanpa sepengetahuannya
Dan mungkin kasarnya
Ku tlah bunuh hatinya…
Oh…aku benar2 jahat
Seseorang yang selalu berkata “iya”
Ketika ku benar2 butuh keberadaannya
Ketika ku meminta sesuatu yang mungkin sulit sebenarnya
Ketika ku ingin dia lakukan satu hal yang mungkin tak masuk akal
Ia kan selalu berkata “iya”
Dan kini ku balik bertanya pada hati
Pantaskah kau untuknya?
Pantaskah kau bersanding dengannya?
Setelah kau khianati hatinya…
Ia tetap tersenyum ceria!
Ia memiliki sifat ksatria…
Ia tak mau sedikitpun kau terluka…
Allah…
Kau sediakan aku pangeran ini….
Setelah ku terluka dengan orang lain yang aku anggap dia pangeranku…
Ya Allah,,,,
Terima kasih…
Namun….bukan saat ini ku ingin merasanya
Biarlah waktu menghampiri kita…
Jaga hatiku dan hatinya ya Allah…
Andai aku mereka
Mungkin tak pernah ada waktu untukku bermanja dengan dunia
Berlari lepas, bebas dan tak memikirkan semuanya
Takkan pernah ku buang sebutir nasipun ketika waktu makan tiba
Karena untuk sebutir nasi itu,
keringatku mengucur begitu deras di jalanan ibukota
Andai aku mereka
Ku berpikir seribu kali untuk berpesta
Berpesta? Mungkin hanya sekedar hayalan belaka
Berpesta di jalanan dengan gorengan yang ku beli dari hasil ku ngamen di jalanan
Ya pesta jalanan…
Hanya itu…
Andai aku mereka
Mungkin rasa iri selalu menghantui ketika kulihat anak berbaju seragam rapih
Dan berlari riang keluar pintu gerbang sekolahnya
Sedang aku terpaksa berkeliaran di jalan
Hanya demi sesuap nasi untuk mengganjal perut yang lapar
Andai aku mereka
Kan ku simpan dalam benakku impian setinggi-tingginya
Meski ku tahu mungkin semua percuma
Namun hati ini sedikit lega
Setidaknya mengurangi beban pikirku
Dewasa nantinya…
Andai aku mereka
Mungkin pikiranku selalu mengelana
Berpikir kapan ini berakhir sempurna
Bertanya pada siapa?
Siapa yang mau tuk dengarkan….?
Andai aku mereka
ku tak yakin ku mampu bertahan sepenuhnya
Tanpa mengeluh dan menangis dengan kerasnya
Menerima semua catatan hidup yang nyata…
dan berharap uluran dari sesama
tapi ku iri pada mereka
dengan segenap hati bersyukur atas takdirnya
menerima dengan penuh lapang dada
meski begitu, mereka pun punya nyawa,
punya hak untuk bahagia…
Gerbang itu terkunci,
Mati,
Dari jauh ku hanya diam terpaku
Berdiri dalam keresahan hati
Menopang ego yang berpuncak pada keringnya air mata
Menatap sayu pada mata,
Apakah ini nyata…
Sedikit waktu ku toleh pada masa lalu
Ternyata yang ada hanya Tanya, Tanya yang tak ada jawabnya
Tangis yang kian perih memeras air mata
Tidak!
Aku tak boleh mengingatnya
Kembali ku palingkan muka
Tak ingin lagi ku kembali dalam
Luka yang belum juga mengering hingga kini
Huh…
Gerbang itu tak jua terbuka
Kenapa…?
Ku beranikah langkahkan kaki pada gerbang yang kini mulai terbuka
Secelah,,,,hanya secelah,,,,
Dan ketika ku Tanya pada hati…
Tak juakah engkau ikhlaskannya?
Hati katakan “Iya,,,,”
Hati pun berkata
“Sampai kapanpun kau takkan bisa tuk masuk gerbang itu…
Ketika ikhlas belum ada padaku”
Lagi-lagi aku meringis sakit di telak oleh hatiku sendiri
Tapi, hatiku benar pikirku,.,.
Sampai kapan ikhlas itu kau biarkan tenggelam?
Sampai kapan?
Dan kini ku hanya mencoba….
mencoba tuk temukannya
Waktu,,,
Aku yakin aku hanya butuh waktu…
Dan sebuah keyakinan bahwa ikhlas itu nyata…
Ikhlas tak butuhkan kita…
Tapi dengannya kita bisa meraih bahagia…
Gerbang keikhlasan itu dekat dengan ku
Sangat dekat…
“Telisik hatimu…!”
“Maka kau akan mampu temukan kuncinya”
“Dan kau mampu tuk buka nya…”
Dan kini …ku hanya sanggup berkata
Gerbang kekhlasan itu dekat adanya…
Dan ku kan mencoba…
Allah….
Ampuniku …………..
Setiap kataku tak terbait oleh lagu tentang kebesaranMu
Terkutuk ucapku pada hati
hati mati.
Hati buta
Hati binasa
Tertancapku pada kening kehinaan…
Hati tak mati
Hati bicara pada Tanya
Mengapa ia binasa…
Tidak!
Sungguh Allah masih hidupkan Caya pada hati
Sungguh Allah selalu tebarkan cinta di segenap penjuru hati
Sungguh Allah member i sebercik air suci yang kan beningkan sudut hati…
Allah….
Sungguh Engkau yang Mulia…
Sungguh Engkau yang tak berhenti membuka pintu taubat
Sungguh Engkau yang tak pernah lelah memberi selaksa maaf
Sungguh Engkau yang tak pernah lari dari hambaMu yang berharap
Allah…
Aku cinta Engkau….
Sungguh….
Aku tak mau khianatiMu lagi….
Allah…
Sungguh ku tahu Engkau takkan berhenti tuk tuntun aku di sabilMu
Sungguh ku tahu Engkau selalu memeluk erat imanku padaMu
Sungguh ku tahu Engkau takkan melepas hambaMu yang lemah daya ini
Allah….
Sungguh Engkau selalu dengar doaku…
Sungguh Engkau Maha Tahu akan dosa-dosaku
Sungguh Engkau lah Pelitaku…
Ampuni ku
Sungguh Kening sujudku serahkan hanya UntukMu…
Sungguh,,,,
Ingin ku menangis…
Menangis ku dengan air mata keberdosaanku…
Ingin…
Tapi, mengapa kering ?
Sampai hati mungkin tak mampu tuk jawabnya.
Mengapa?
Sudah terlalu tanduskah imanku?
Sudah terlalu jauhkah aku dariMu?
Allah…..
Batinku berteriak!
Aku ingin menangis ya Rabb….
Menangisku ingin hanya untukMu…
Mengingat penghancur nikmat dunia…Mati
Mengingat hari berbangkit nanti….Mahsyar
Membayangkan betapa gelapnya lubang tanah 1 x 2 meter panjangnya
Allah….
masih sanggupkah aku tuk menahan air mata yang tertelan karena dosa
Masihkah aku mampu tuk berkata, menangis untuk apa?
Astaghfirullahal’adzim…
Kembalikan ingatku padaMu ya Rabb…
Ingatku pada setiap dosaku
Meemoriku atas segala perbuatanku
Ingatan pada kasih sayangMu…
Hembuskan Khauf, Roja’ dan hubbu pada hatiku ya Allah….
Aku cintaMu ya Allah..
Langganan:
Postingan (Atom)