Jumat, 25 Februari 2011

Akhwat….tahajud Please!


“Ya Allah, mata ini seakan tak mampu terbuka disaat pintu-pintu ampunanMu terbuka. Mengapa mata ini terkatup di sepertiga malam-malamMu.  Mengapa? Ku tak mudah bangun tuk bersimpuh sujud kepadaMu. Susah, susah sekali. Mengapa Ya Allah?“
Pertanyaan itu terus bergelayut dalam pikiranku. Malamku kini hanya mimpi, mimpi yang terus mengiringi tidurku yang terlampau lelap, mataku yang terlalu sulit tuk terbuka, kakiku yang berat tuk melangkah menuju ampunanMu, dan tubuh ini yang tak mampu bangkit dari bisikan kenikmatan semu. Aku terganggu, aku tak lagi menemukan ketenangan itu, aku tak lagi menangis takut padaMu, aku tak lagi bisa mencurahkan segala gundahku,aku ,aku tlah jauh dariMu…
Sekeping hati ini trus bertanya padaku,”Kenapa kau tak temukan Sang pemilikku? Mengapa kau terus tenggelam dalam duniamu, mengapa bibirmu tak lagi basah dengan asmaNya, mengapa kau kotori aku?” Hatiku trus menghardikku, terus memaksaku kembalikan ketenangannya. Aku bingung. Akupun ingin.
Setiap detik waktu ku sadar bahwa kematian mengintaiku, meski lebih banyak ku lalai. Ku tak mampu jawab. Hingga ku mencari apa jawabannya? Mengapa ku sangat terpuruk, mengapa ku jatuh serendah-rendahnya aku.
Di malam kelam ku turuti hatiku yang ingin bertemu. Perlu kesungguhan untuk itu, akhirnya mataku pun terbuka meski sedikit terpaksa, karena nafsu membelengguku sedemikian kuatnya. Aku beranjak dari tempat tidurku, ku ambil air wudlu, ku basuh wajahku,tanganku hingga kaki yang kaku karena lama tak lagi bersimpuh di malamMu.
Ku ambil mukena dan kupakai menutupi auratku. Bibirku basah dengan niat shalat tahajud. Ku laksanakan 2 rakaat, ku shalat lagi sampai waktu subuh tiba, tapi apa? Hatiku? Kemana hatiku ketika ku shalat? Ia menghilang. Ia tak hadir ketika itu. Lagi-lagi aku salah, aku marah pada hatiku. Mengapa ia tak ada. Hatiku kembali, ku marahi dia,.ku sangat marah, “Mengapa kau tak ada sewaktu ku shalat tadi?” hatiku serta merta menjawab dengan satu kata, seolah iapun marah kepadaku “Tanya saja dirimu!” aku terdiam. Apa lagi ini? Aku tlah bisa bangun, namun hatiku tak mau tenang dan tak kudapatkan khusyu itu.
Aku masih tak tenang. Akhirnya ku beranikan bertanya pada ustadzku, “Mengapa ku sulit bangun malam?mengapa hatiku beku meski ku bangun dan laksanakan shalat malam?”
Jawabannya singkat “ Perbanyak istighfar, dosa penyebab segalanya. Mudah-mudahan Allah menolong kita.”
Air mataku jatuh, aku tak pernah muhasabah diriku sendiri,. Mungkin ku tlah terlalu banyak dosa, dan jauh dari kata taubatku…..
Ya Allah,,,,,maafkan aku….
Akhwat tahajud Please….
Allah menyayangimu….

0 komentar:

Posting Komentar

 
;